Menu2

Friday, May 3, 2013

X KD 1 : Wawasan Seni dan Kebudayaan



A.Pengertian Kebudayaan
Menurut Koentjoroningrat (1986), kebudayaan dibagi ke dalam tiga sistem,   
Pertama  sistem  budaya  yang  lazim  disebut  adat-istiadat,    
Kedua sistem sosial di mana merupakan suatu rangkaian tindakan yang berpola dari manusia. 
Ketiga, sistem teknologi sebagai modal peralatan manusia untuk menyambung keterbatasan jasmaniahnya.

Untuk  lebih  jelas  dapat  diterangkan  apa-apa  saja  yang menggambarkan  kebudayaan,  
misalnya ciri khas bentuk rumah adat daerah yang berbeda satu dengan daerah lainnya, sebagai contoh ciri khas rumah adat di Jawa mempergunakan  joglo sedangkan rumah adat di Sumatera .

B.   Pengertian Seni                                                                              
Konsep seni terus berkembang sejalan dengan berkembangnya kebudayaan dan kehidupan masyarakat yang dinamis.

Aristoteles mengemukakan bahwa, seni adalah kemampuan membuat sesuatu  dalam  hubungannya  dengan  upaya  mencapai  suatu  tujuan  yang telah ditentukan oleh gagasan tertentu.

Leo Tolstoy mengatakan bahwa, seni merupakan kegiatan sadar manusia dengan perantaraan (medium) tertentu untuk menyampaikan  perasaan  kepada  orang  lain.  

Ki  Hajar  Dewantara seni adalah indah, menurutnya  seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul  dan  hidup  perasaannya  dan  bersifat  indah  hingga  dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia lainnya.

Akhdiat K. Mihardja; seni adalah kegiatan manusia yang merefleksikan kenyataan dalam sesuatu karya, yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerimanya.   

Erich  Kahler,   seni  adalah  suatu kegiatan manusia yang menjelajahi,  menciptakan  realitas itu dengan simbol atau  kiasan  tentang  keutuhan   “dunia  kecil”  yang  mencerminkan   “dunia besar”.

Berdasarkan bentuk dan mediumnya seni dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok : seni rupa, seni pertunjukan, dan seni sastra.

 
C. Sifat Dasar Seni      

Berdasarkan  hasil telaah terhadap teori-teori  seni, disimpulkan   bahwa seni memiliki  sekurang-kurangnya  5 ciri yang  merupakan  sifat  dasar  sebagai berikut:
1. Sifat   kreatif
Seni   merupakan   suatu rangkaian kegiatan manusia yang selalu mencipta karya baru.
2. Sifat individualitas
Karya seni yang diciptakan oleh seorang seniman merupakan karya yang berciri personal, Subyektif dan individual. Sebagai contoh, (1) Lagu ciptaan Iwan Fals terdengar berbeda  dari lagu ciptaan  Ebiet G. Ade; (2) Lukisan  Lucia hartini  yang bercorak Surrealisme  menampilkan  kekuatan daya fantasi atau imajinasi alam mimpi melalui penguasaan teknik melukis yang piawai.
3. Memiliki nilai ekspresi atau perasaan.
Dalam mengapresiasi  dan menilai suatu karya seni harus memakai kriteria atau ukuran perasaan estetis. Seniman mengekspresikan  perasaan estetisnya ke dalam karya seninya lalu penikmat seni (apresiator) menghayati, memahami   dan  mengapresiasi   karya  tersebut   dengan   perasaannya. Sebagai   contoh,  lagu  “Imagine”   karya  John  Lennon  merupakan ungkapan kepeduliannya terhadap nilai-nilai humanisme dan perdamaian sehingga menggugah perasaan siapapun yang mendengar.
4.  Keabadian
seni dapat hidup sepanjang masa. Konsep karya seni yang dihasilkan oleh seorang seniman dan diapresiasi oleh masyarakat tidak dapat ditarik kembali atau terhapuskan oleh waktu. Sebagai  contoh,  lagu  Indonesia  Raya  karangan  WR.  Supratman sampai saat ini masih tetap abadi dan diapresiasi masyarakat  walaupun beliau telah wafat.
5.   Universal 
Seni  berkembang  di seluruh dunia dan di sepanjang  waktu. Seni tidak dapat dipisahkan  dari kehidupan masyarakat. Sejak jaman pra sejarah hingga jaman modern ini orang terus membuat  karya seni dengan beragam fungsi dan wujudnya sesuai   dengan   perkembangan   masyarakatnya

D.  Fungsi Seni
Fungsi-fungsi  seni  terdiri  atas  fungsi  ritual,  pendidikan,  komunikasi, hiburan, artistik dan fungsi guna.
1.     Fungsi Ritual
Suatu pertunjukan yang digunakan untuk sebuah upacara yang berhubungan dengan upacara kelahiran, kematian, ataupun pernikahan.
Contoh  :   Gamelan yang dimainkan pada upacara Ngaben di Bali.
Gamelan  di Jawa Gamelan  Kodhok  Ngorek,  Monggang,  danAgeng.
2.     Fungsi Pendidikan
Seni sebagai media pendidikan misalnya musik.
Contoh  :  Ansambel  karena  didalamnya  terdapat  kerjasama,  Angklung dan Gamelan  juga bernilai  pendidikan  dikarenakan  kesenian tersebut mempunyai nilai sosial, kerjasama, dan disiplin.
3.     Fungsi Komunikasi
Suatu pertunjukan seni dapat digunakan sebagai komunikasi atau kritik sosial melalui  media  seni  tertentu  seperti,  wayang  kulit,  wayang  orang  dan  seni teater, dapat pula syair sebuah lagu yang mempunyai pesan.
4.     Fungsi Hiburan
Seni yang berfungsi sebagai hiburan, sebuah pertunjukan khusus untuk berekspresi   atau   mengandung   hiburan,   kesenian   yang   tanpa   dikaitkan dengan sebuah upacara ataupun dengan kesenian lain.
5.     Fungsi Artistik
Seni yang berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak untuk hal yang komersial, misalnya terdapat pada musik kontemporer,   tari  kontemporer,   dan  seni  rupa   kontemporer,   tidak   bisa dinikmati pendengar/pengunjung, hanya bisa dinikmati para seniman dan komunitasnya.
6.     Fungsi Guna (seni terapan)
Karya   seni   yang   dibuat   tanpa   memperhitungkan   kegunaannya   kecuali sebagai  media  ekspresi  disebut  sebagai  karya  seni  murni,  sebaliknya  jika dalam  proses  penciptaan  seniman  harus  mempertimbangkan  aspek kegunaan, hasil karya seni ini disebut seni guna atau seni terapan.
Contoh   :  Kriya,  karya  seni yang  dapat  dipergunakan  untuk perlengkapan/
peralatan rumah tangga adalah Gerabah dan Rotan.
7.     Fungsi Seni untuk Kesehatan (Terapi)
Pengobatan  untuk penderita  gangguan  physic  ataupun  medis dapat distimulasi   melalui   terapi   musik,   jenis   musik   disesuaikan   dengan   latar belakang kehidupan pasien.
Terapi musik telah terbukti mampu digunakan  untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis trauma pada suatu kejadian, dan lain-lain.
Seperti yang telah dikatakan Siegel (1999) menyatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan yang dapat merangsang sistem limbic jarikan neuron otak. Selanjutnya dikatakan oleh Gregorian bahwa gamelan dapat mempertajam pikiran.

E. Kegiatan Apresiasi Seni
S.E.  Effendi   mengungkapkan   bahwa apresiasi   adalah   mengenali   karya   sehingga   menumbuhkan   pengertian,penghargaan,   kepekaan   untuk   mencermati   kelebihan   dan  kekurangan terhadap karya.
Kegiatan apresiasi meliputi :
1. Persepsi, kegiatan ini mengenalkan  akan bentuk-bentuk  karya seni , misalnya, mengenalkan tari-tarian, musik, rupa, dan teater yang berkembang di Indonesia, baik tradisi, maupun moderen. Pada kegiatan  persepsi  antara lain meningkatkan kemampuan dengan mengidentifikasi bentuk seni.
2.  Pengetahuan, pada tahap ini pengetahuan sebagai dasar dalam mengapresiasi baik tentang sejarah seni yang diperkenalkan,  maupun istilah-istilah  yang biasa digunakan di masing-masing bidang seni.
3. Pengertian, pada tingkat ini, diharapkan  dapat membantu  menerjemahkan  tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik.
4.  Analisis, Pada  tahap  ini,  kita  mulai  mendeskripsikan  salah  satu  bentuk  seni yang sedang dipelajari, menafsir objek yang diapresiasi.
5. Penilaian, Pada tahap ini, lebih ditekankan pada  penilaian tehadap karya-karya seni yang diapresiasi, baik secara subyektif maupun obyektif.

Apresiasi  merupakan  bagian  dari tujuan  pendidikan  seni di sekolah yang terdiri dari tiga hal value (nilai ), empathy  dan feeling.
Value adalah  kegiatan  menilai  suatu  keindahan  seni,  pengalaman  estetis dan makna / fungsi seni dalam masyarakat.
empathy, kegiatan memahami, dan menghargai.
feeling, lebih pada menghayati karya seni, sehingga dapat merasakan kesenangan pada karya seni .

 

No comments:

Post a Comment